Keberhasilan suatu perusahaan merupakan kunci
awal kesejahteraan bagi lingkungannya. Bila perusahaan mencapai laba yang maksimum
perlu dihubungkan dengan tanggung jawab sosial perusahaan yakni, keseimbangan
antara hak para pemilik perusahaan, kebutuhan para pegawai, lingkungan dan juga
masyarakat. Kegiatan Perusahaan dalam memproduksi suatu barang atau jasa tidak
terlepas dari keberadaan sumber daya yang dibutuhkan. Perusahaan dalam
menjalankan operasionalnya harus berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan
sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan semuanya berasal dari
lingkungan sosial dimana perusahaan itu berada sehingga timbul interaksi
yang baik.
Untuk itu keberadaan akuntansi sosial sangat
diperlukan untuk membentuk keselarasan antara timbal balik perusahaan dengan
lingkungan sosialnya. Contohnya jumlah karyawan, jaminan kesehatan, upaya
menghindari pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik, dan penyerapan tenaga
kerja disekitar lingkungan perusahaan. Namun akuntansi sosial masih memiliki permasalahan
mengenai sejauh mana perusahaan harus bertanggung jawab terhadap sosial
ekonominya dan juga bagaimana penggambaran transaksi antara perusahaan dengan
lingkungan sosialnya. Akuntansi sosial sendiri lebih ditujukan untuk adanya
kesadaran perusahaan untuk untuk hal sosial melalui penyajian informasi
akuntansi. Akuntansi sosial sendiri memiliki beberapa kendala dalam praktiknya
diantaranya :
1. Kurangnya
tekanan sosial kepada perusahaan untuk memenuhi pertanggung jawaban sosialnya
2. Rendahnya
kesadara pertanggung jawaban sosial perusahaan
Referensi outline : http://contohskripsiku.com/2012/6670/akuntansi/tinjauan-teoritis-akutansi-sosial-dan-penerapannya-di-indonesia.htm